Surat Kecil tergigil menantang hujan
Titipkan salam manis lewat gerimis yang tengah menyanyi
Lagu merdu mengiring suasana misteri
Rasuki jiwaku dalam suasana sunyi menyendiri
Dalam alunan melodi rintik pengharapan
Untaian magis polesi panorama
Aura menusuk sang ungkapan misteri
Lembut sudah terucap
Namun menikam dalam tanpa jejak
Aku bersimpuh di kehadirat kuasa
Terpana oleh untaian diksi durjana
Harus tersimpul indah…
Terngiang di tengah kilauan bayangan nirwana
Cahaya terang bagaikan uluran pengharapan
Namun mulai bersalam di ufuk barat
Lalu hilang diremang-remang kemerahan
Simbol akhir penghianatan atas sebuah harapan
Pondasi kokohku mulai rekah
Dicongkel oleh ungkapan singkat nan tajam
Hingga terpandang retakan-retakan kehancuran
Tetapi mulailah tuk bersiaga
Kehilangan senyuman sebuah rumah
Yang dulu pungut aku disimpang jalan
Kan temukan budak jajahan baru
Binatang jalang terselip di sudut gudang