Makna Dan Keutamaan Tadarus Al-Qur’an Di Bulan Ramadhan

07 Maret 2025 dasrilsinuruik Gerak Ramadhan


GerakRamdhan_Tadarus berasal dari kata “darasa”, yang dalam bahasa Arab berarti membaca, mempelajari, atau menelaah. Dalam konteks ibadah di bulan Ramadhan, tadarus Al-Qur’an bukan sekadar aktivitas membaca ayat-ayat suci, tetapi juga mencakup pemahaman terhadap maknanya, perenungan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, serta pengamalan dalam kehidupan sehari-hari. Tradisi tadarus telah menjadi bagian dari budaya umat Islam sejak zaman Rasulullah dan tetap lestari hingga sekarang.

Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah, beliau memperbanyak membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan. Bahkan, setiap tahun, Malaikat Jibril datang untuk menemui beliau dan melakukan tadarus bersama. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa Jibril menemui Rasulullah setiap malam di bulan Ramadhan untuk mengulang bacaan Al-Qur’an bersama beliau. Tradisi ini kemudian diwariskan kepada para sahabat dan generasi setelahnya sebagai amalan yang dianjurkan dan bernilai ibadah tinggi.

Tadarus sebagai Sarana Meningkatkan Kualitas Bacaan dan Pemahaman

Tadarus Al-Qur’an bukan hanya tentang menyelesaikan bacaan sebanyak mungkin, tetapi juga memperhatikan kualitas dalam membaca, memahami, dan menghayati isinya. Salah satu manfaat utama dari tadarus adalah membantu seseorang memperbaiki tajwid, makhraj (pengucapan huruf), serta irama bacaan sehingga sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah. Membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar adalah bagian dari ibadah, sebagaimana disebutkan dalam hadis:

"Orang yang mahir membaca Al-Qur’an akan bersama para malaikat yang mulia dan taat. Sedangkan orang yang terbata-bata dalam membaca Al-Qur’an dan bersusah payah dalam membacanya, maka ia mendapatkan dua pahala." (HR. Bukhari & Muslim).

Selain meningkatkan bacaan, tadarus juga berfungsi sebagai sarana untuk memahami makna dan tafsir Al-Qur’an. Saat membaca secara berkelompok atau bersama guru, seseorang dapat berdiskusi mengenai ayat yang dibaca, sehingga bisa lebih memahami kandungan pesan-pesan Allah. Pemahaman yang baik akan membantu umat Islam dalam mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam ibadah, akhlak, muamalah, maupun hubungan sosial.

Tadarus sebagai Perekat Ukhuwah Islamiyah

Salah satu keistimewaan dari tadarus adalah ia dilakukan secara berjamaah, baik di masjid, musala, majelis taklim, maupun dalam lingkungan keluarga. Tradisi ini tidak hanya memberikan pahala dalam membaca Al-Qur’an, tetapi juga mempererat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim).

Di banyak tempat, tadarus dilakukan dengan sistem membagi bacaan per juz di antara peserta. Dengan metode ini, dalam satu malam bisa dikhatamkan beberapa bagian dari Al-Qur’an, bahkan di beberapa masjid, jamaah dapat menyelesaikan khatam Al-Qur’an dalam satu bulan penuh. Selain itu, tadarus juga sering menjadi bagian dari kegiatan pesantren kilat, majelis ilmu, hingga kajian tafsir yang lebih mendalam.

Di lingkungan keluarga, tradisi tadarus dapat menjadi momen kebersamaan yang mendekatkan anggota keluarga. Orang tua dapat mengajarkan anak-anaknya membaca Al-Qur’an, membimbing bacaan mereka, serta menjelaskan makna ayat-ayat yang mereka baca. Dengan demikian, tadarus tidak hanya menjadi aktivitas individual, tetapi juga bagian dari pendidikan agama yang berharga dalam keluarga.

Menjaga dan Melestarikan Semangat Tadarus di Era Modern

Di era modern ini, tantangan dalam menjaga tradisi tadarus semakin besar. Perkembangan teknologi digital dan gaya hidup yang semakin sibuk membuat banyak orang lebih banyak menghabiskan waktu dengan gawai dibandingkan membaca Al-Qur’an. Oleh karena itu, diperlukan inovasi agar semangat tadarus tetap hidup di kalangan generasi muda.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan teknologi sebagai sarana tadarus digital. Kini, banyak aplikasi Al-Qur’an yang menyediakan fitur bacaan, terjemahan, tafsir, serta bimbingan tajwid secara interaktif. Bahkan, melalui media sosial atau aplikasi pesan instan, kelompok tadarus online bisa dibentuk, sehingga siapa pun dapat tetap melaksanakan tradisi ini meskipun tidak bisa berkumpul secara fisik.

Selain itu, di beberapa daerah, tadarus Al-Qur’an dikemas dalam bentuk acara menarik, seperti festival tadarus, lomba membaca Al-Qur’an, serta kajian tafsir interaktif. Dengan pendekatan ini, diharapkan generasi muda tidak hanya tertarik membaca Al-Qur’an, tetapi juga lebih memahami dan mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.

Tadarus Al-Qur’an adalah tradisi yang penuh berkah dan memiliki banyak manfaat, baik dalam meningkatkan kualitas bacaan, memperdalam pemahaman, maupun mempererat hubungan sosial. Tradisi ini telah dilakukan sejak zaman Rasulullah dan memiliki nilai ibadah yang sangat tinggi.

Dalam menghadapi era modern, umat Islam perlu menjaga dan menghidupkan kembali semangat tadarus dengan cara-cara inovatif. Baik melalui kegiatan di masjid, di lingkungan keluarga, maupun dengan memanfaatkan teknologi digital, tadarus harus tetap menjadi bagian dari kehidupan umat Islam, khususnya di bulan suci Ramadhan. Dengan demikian, Al-Qur’an tidak hanya menjadi bacaan, tetapi juga menjadi petunjuk dalam menjalani kehidupan.

Mari kita jadikan bulan Ramadhan sebagai momen untuk lebih mendekatkan diri kepada Al-Qur’an, memperbanyak tadarus, dan menjadikan Al-Qur’an sebagai cahaya yang menerangi kehidupan kita.(DS)