"Tikuluak Usang"

Sariamin selasih selaguri

Sariamin Ismail "selasih selguri", merupakan seorang novelis perempuan yang lahir di Koto Panjang, Nagari Sinuruik pada 31 Juli tahun 1909. Sinuruik merupakan sebuah nagari yang terletak dibagian paling ujung timur kabupaten pasaman barat yang berbatasan langsung dengan kabupaten pasaman. 

Sariamin Selasih memulai karir menulisnya pada tahun 1930-an, ketika Indonesia masih berada di bawah penjajahan Belanda. Karya-karyanya sering kali mengangkat tema tentang perjuangan perempuan dalam masyarakat yang patriarkis serta masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat pada masa itu. Novel-novelnya memberikan pandangan yang kritis terhadap ketidakadilan gender dan ketimpangan sosial.

Pada 1933, ia menerbitkan novel pertamanya, Kalau Tak Untung yang menjadikannya sebagai novelis perempuan pertama dalam sejarah Indonesia. Dimana konon novel ini terinspirasi dari kejadian nyata dalam hidupnya yaitu tunangannya yang menikahi wanita lain, dan kisah dua sahabat kecilnya yang saling jatuh cinta namun tak bisa bersatu. Ia kembali menerbitkan novel pada tahun 1937 berjudul Karena Keadaan..

Sariamin Selasih menjadi panutan bagi banyak penulis di Indonesia terutama perempuan dan berperan penting dalam mengangkat isu-isu gender dalam sastra. Ia diakui sebagai salah satu pionir dalam gerakan feminis di Indonesia dan berkontribusi dalam memperluas wacana kesetaraan gender melalui karyanya.

Dengan dedikasi dan karya-karyanya yang berpengaruh, Sariamin Selasih dinobatkan sebagai novelis perempuan pertama di Indonesia dan meninggalkan warisan yang berharga dalam sejarah sastra Indonesia.

Sebuah kebanggaan tentunya bagi kita sebagai seorang pemuda warga Nagari Sinuruik khususnya dan warga Pasaman Barat umumnya, atas keberhasilan sastrawan besar Indonesia ini dimasa lalu yang terkenal dengan karya-karya besarnya yang merupakan warga asli Nagari Sinuruik.

Keberhasilan Sariamin yang dikenal publik dengan sosok Selasih Selaguri adalah seorang anak yang lahir, tumbuh dan berkembang di daerah. Sebagai generasi muda Nagari Sinuruik, ini tentunya sangat menginspirasi. Jangan pernah minder menjadi orang daerah yang jauh dari pusat, sekali lagi Sariamin telah membuktikan bahwa generasi sinuruik bisa bersaing bahkan dilevel Nasional. 

Semoga keberhasilan kisah penulis novel Selasih Selaguri ini bisa menjadi inspirasi dan memotivasi warga Sinuruik, khususnya generasi milineal untuk terus bergerak dan belajar, berfikir lebih maju dan berkarya serta bermanfaat untuk sesama membangun tanah kelahiran tercinta...

Oleh : Dasril_Sinuruik

foto by : Google