Tagar 'Kabur Aja Dulu' tengah ramai diperbincangkan di media sosial
Indonesia, dan Masaki Yasushi, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, turut
memberikan respons terkait fenomena ini. Menurutnya, pemerintah Jepang tetap
membuka peluang bagi pekerja asing terampil, termasuk dari Indonesia.
Masaki menegaskan bahwa Jepang memiliki sejarah panjang dalam menjalin
persahabatan dengan Indonesia, dan banyak pekerja asal Indonesia dikenal
sebagai pekerja keras di Negeri Sakura.
Ia juga menambahkan bahwa masyarakat Jepang sangat menghargai orang-orang
Indonesia yang berkunjung maupun menetap di Jepang. Menurutnya, adaptasi
pekerja Indonesia di Jepang relatif mudah karena kesamaan budaya antara kedua
negara, meskipun terdapat perbedaan dalam aspek agama.
Masaki juga memuji keterampilan pekerja Indonesia dan menyebut bahwa Jepang
akan terus membuka peluang bagi tenaga kerja asing yang memiliki keahlian
khusus.
Namun, ia menggarisbawahi bahwa penguasaan bahasa Jepang menjadi salah satu
syarat utama bagi pekerja asing yang ingin bekerja di Jepang. Hal ini menjadi
faktor penting dalam mendukung adaptasi dan komunikasi di lingkungan kerja.
Saat ini, Jepang menghadapi tantangan besar dalam bidang demografi dengan
angka kelahiran yang terus menurun dan populasi yang menua. Untuk mengatasi hal
ini, pemerintah Jepang mengumumkan rencana perekrutan hingga 820 ribu tenaga
kerja asing dalam kurun waktu 2024 hingga 2029.
Kebijakan ini menunjukkan bahwa Jepang semakin terbuka terhadap tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia, yang memiliki keterampilan dan kemauan kerja tinggi. Dengan kesempatan yang luas ini, para pencari kerja dari Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan keahlian dan penguasaan bahasa Jepang agar dapat bersaing dalam pasar tenaga kerja di Negeri Sakura.(DS)