
Isu pembiayaan iklim ini merujuk pada kebutuhan dana untuk mendukung tindakan global
melawan perubahan iklim. Ini mencakup penggalangan, pengalokasian, dan
pengelolaan dana untuk mendanai proyek, teknologi, dan kebijakan yang bertujuan
mengurangi emisi gas rumah kaca (mitigasi) serta membantu masyarakat
beradaptasi dengan dampak perubahan iklim (adaptasi).
Komponen
Utama Pembiayaan Iklim
- Mitigasi
- Membiayai proyek yang mengurangi emisi karbon, seperti
penggunaan energi terbarukan, efisiensi energi, dan reboisasi.
- Contohnya adalah investasi dalam teknologi panel
surya, pembangkit listrik tenaga angin, atau kendaraan listrik.
- Adaptasi
- Dana digunakan untuk membantu komunitas yang rentan
menghadapi dampak perubahan iklim, seperti naiknya permukaan laut,
bencana alam, dan kekeringan.
- Contohnya termasuk pembangunan infrastruktur tahan
bencana, sistem irigasi baru, atau perlindungan pantai.
- Transfer Teknologi
- Mendukung negara-negara berkembang untuk mengakses
teknologi rendah karbon yang inovatif.
- Hal ini melibatkan pelatihan, investasi infrastruktur,
atau lisensi teknologi.
- Dukungan Kapasitas Institusional
- Membantu negara-negara membangun institusi dan kebijakan
untuk mengelola risiko iklim dan mengimplementasikan solusi.
Sumber
Pembiayaan Iklim
Dana
berasal dari anggaran negara melalui pajak atau skema subsidi.
- Organisasi Internasional:
Lembaga
seperti Green Climate Fund (GCF), Global Environment Facility (GEF), dan Bank
Dunia menyediakan dana untuk proyek iklim.
Investasi
dari perusahaan melalui teknologi inovatif dan pembangunan infrastruktur rendah
karbon.
Skema
seperti perdagangan karbon (carbon trading) yang memungkinkan negara atau
perusahaan membeli kredit karbon untuk mengimbangi emisi mereka.
Tantangan
dalam Pembiayaan Iklim
- Ketimpangan Pendanaan
- Negara maju memiliki tanggung jawab historis atas
emisi karbon, tetapi negara berkembang sering kali menjadi yang paling
rentan dan membutuhkan dukungan finansial.
- Namun, distribusi dana sering kali tidak merata,
dengan banyak negara miskin menerima dana yang jauh lebih kecil.
- Kurangnya Transparansi
- Tidak selalu jelas bagaimana dan di mana dana iklim
digunakan, sehingga sulit untuk mengukur dampak sebenarnya.
- Skala Pendanaan yang Tidak Memadai
- Biaya mitigasi dan adaptasi iklim diperkirakan
mencapai triliunan dolar per tahun, sementara dana yang tersedia masih
jauh dari kebutuhan.
- Komitmen Negara Maju
- Sesuai Perjanjian Paris, negara maju berkomitmen untuk
menyediakan $100 miliar per tahun untuk negara berkembang, tetapi target
ini belum sepenuhnya tercapai.
Mengapa
Pembiayaan Iklim Penting?
- Mengurangi Dampak Global
- Perubahan iklim adalah tantangan global yang
memerlukan respons bersama. Pendanaan memungkinkan aksi nyata untuk
melindungi bumi.
- Mendukung Negara Rentan
- Negara-negara miskin dan berkembang sering kali paling
terdampak oleh perubahan iklim. Pembiayaan membantu mereka menghadapi
risiko dan membangun ketahanan.
- Mendorong Inovasi Teknologi
- Dengan dana yang memadai, teknologi rendah karbon
dapat dikembangkan dan diadopsi secara lebih luas.
- Mencapai Target Iklim
- Untuk mencapai target Perjanjian Paris dan membatasi
kenaikan suhu global di bawah 1,5°C, investasi besar diperlukan di sektor
energi, transportasi, dan agrikultur.
Pembiayaan iklim adalah kunci untuk
memastikan masa depan yang berkelanjutan. Dengan mengelola dana secara bijak
dan adil, komunitas global dapat mengurangi emisi, melindungi lingkungan, dan
membantu masyarakat yang paling membutuhkan.(DS)